Wednesday, September 14, 2016

Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali 
adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat administrasi berada di Kecamatan Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta (Solo) di timur; Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan; serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang di barat. Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya. 
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 provinsi Jawa Tengah yang terletak di jalur strategis karena berada di jalur Kota Semarang menuju Kota Surakarta (Solo) kemudian berlanjut ke Surabaya (Jawa Timur). Boyolali terletak atau 27 kilometer sebelah barat Kota Surakarta 110"22"-110"50" BT, dan 7"36"-7"71" LS Batas wilayah, utara Kabupaten Grobogan dan Semarang, sebelah timur Kabupaten Karanganyar, Sragen, dan Sukoharjo, sebelah selatan Kabupaten Klaten, dan DIY , sebelah barat Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Semarang. Administratif terdiri dari 19 kecamatan dan 263 desa dan empat kelurahan, penggunaan lahan, seluas 101.510,1 hektare, 79.548,7 hekater merupakan tanah kering.

Boyolali adalah salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Tengah terletak di lereng Gunung Merapi dan Merbabu sehingga memiliki pemandangan alam yang eksotis. Boyolali juga memiliki Bandara Internasional yaitu Bandara Adi Sumarmo yang berjarak 25 kilometer dari Kota Budaya Surakarta (Solo) yang merupakan koridor jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB). Boyolali terkenal dengan susu sapinya serta memiliki moto "BOYOLALI TERSENYUM" (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat).



Tempat wisata di Kabupaten Blora


Goa Terawang, 
Terletak di Desa Kedungwungu Lokasi Goa Terawang ini berada di tengah-tengah hutan jati di atas tanah milik Perhutani KPH Blora, tepatnya di Jalan Todanan-Blora, Kecamatan Todanan. Tingginya pohon-pohon jati. Goa Terawang ini sendiri adalah salah satu goa yang ada di kawasan tersebut, dan masih ada juga goa-goa yang lain. Dengan menuruni anak-anak tangga sepanjang sekitar 15 meter , maka sampailah kami di mulut goa. Goa Terawang adalah sebuah goa yang memanjang, dimana di dalamnya terdiri dari 5 goa yang sambung-menyambung. Goa paling depan atau luar adalah Terawang 1, begitu seterusnya sampai Terawang 5 yang ada di bagian terdalam.
Di langit-langit gua terdapat beberapa lubang alami yang lebarnya bervariasi. Lubang-lubang tersebut memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam gua, dan dari sinilah nama Terawang berasal. Lubang-lubang tersebut menjadi semacam ventilasi sehingga sirkulasi udara di dalam gua cukup baik dan tidak terasa pengap. Melalui lubang-lubang tersebut kita bisa melihat pohon-pohon jati dan pohon lainnya yang tumbuh di atas goa.

Dengan adanya cahaya alami yang masuk dari atas, kita bisa mengamati kondisi di dalam goa. Detail dinding goa yang khas berikut stalaktit-stalagmitnya yang khas cukup mudah untuk dilihat. Meski ada beberapa bagian goa yang sedikit gelap, namun kita masih bisa berjalan menyusuri Terawang 1 sampai 5 yang total dalamnya mencapai sekitar 500 meter. Sayangnya, tumpukan sampah daun-daun kering yang cukup banyak jumlahnya dibiarkan begitu saja di beberapa tempat di dalam goa waktu itu.

Tempat wisata lainnya di Kabupaten Blora ;
Waduk Greneng, di Desa Tunjungan 
Waduk Tempuran, di Desa Tempuran
Kampoeng Bluron, di Desa Tempuran
Waduk Bentolo, di Desa Tinapan
Wisata Kereta Lokomotif Cepu, di Kota Cepu
Pemandian Sayuran, di Desa Soko
Taman Rekreasi Tirtonadi, di kelurahan Kedungjenar
Taman Water Splash Sarbini, di JL.JEND.Ahmad Yani kelurahan Karangjati
Gunung Manggir, di Desa Ngumbul
Ara-Ara Kesanga, di Desa Gabusan
Goa Sentono, di Desa Mendenrejo
Gunung Pencu, di Desa Bogorejo
Blora City Park, di kelurahan Bangkle
Taman Seribu Lampu, di Kota Cepu
Taman Mustika, di pusat kota Blora tepatnya Jalan Pemuda Kelurahan Kedungjenar

Taman Patung Sate di dekat perbatasan kabupaten sebelah barat yaitu di Desa Gagaan
Air Terjun Temajang, di Banjarejo
Kampoeng Gojekan, di Desa Tempuran
Desa Wisata, di Desa Tempuran
Sendang Banyu Biru , di Desa Kedungwungu
Air Terjun Kedung Mansur, di desa Jatisari

Wisata Warisan Budaya di Blora

Situs-situs kuno

Situs fosil fauna purba
Lokasi situs fosil hewan purba terletak di Dukuh Kawung dan Singget, Desa Menden dan Dukuh Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Lokasinya berada di tepian daerah aliran sungai Bengawan Solo dan berjarak kurang lebih 65 km arah selatan dari Kota Blora. Di Lokasi ini telah ditemukan fosil Kepala kerbau purba, kura-kura purba, dan Gajah Purba. Diperkirakan umur fosil antara 200.000-300.000 tahun. Fosil ini awalnya ditemukan oleh penduduk kemudian diamankan oleh Yayasan Mahameru. Sekarang sedang diteliti oleh ahli antropologi dari Bandung, Fahrul Azis dan tim dari Wolongong University, Australia, yang dipimpin Gertz Vandenburg.

Situs Wura-Wari
Lokasi situs Wura-Wari ini terletak di desa Ngloram. Haji Wura-Wari adalah penguasa bawahan (vasal) yang pada tahun 1017 Masehi menyerang Kerajaan Mataram Hindu (semasa Raja Darmawangsa Teguh). Saat itu Kerajaan Mataram Hindu berpusat di daerah yang sekarang dikenal dengan Maospati, Magetan, Jawa Timur. Serangan dilakukan ketika pesta pernikahan putri Raja Darmawangsa Teguh dengan Airlangga, yang juga keponakan raja, sedang dilangsungkan. Membalas dendam atas kematian istri, mertua, dan kerabatnya, Airlangga yang lolos dari penyerangan dan tinggal di Wanagiri (di daerah perbatasan Jombang-Lamongan), akhirnya balik menghancurkan Haji Wura-Wari. Namun, sebelumnya Haji Wura-Wari terlebih dahulu menyerang Airlangga sehingga dia terpaksa mengungsi dan keluar dari keratonnya di Wattan Mas (sekarang Kecamatan Ngoro, Pasuruan, Jawa Timur). Serangan balik Airlangga, yang ketika itu sudah dinobatkan menggantikan Darmawangsa Teguh, ditulis dalam Prasasti Pucangan (abad XI) yang terjadi pada tahun 1032 M. Serangan itu pula yang memperkuat dugaan batu bata kuno berserakan di sekitar situs tersebut. Situs yang ditemukan tim ekspedisi berada di tengah tegalan, di tepi persawahan, berupa tumpukan batu bata kuno berlumut yang kini dijadikan areal pemakaman. Sejak tahun 2000, telah dikumpulkan serpihan batu bata kuno berukuran 20 x 30 sentimeter dengan tebal sekitar 4 cm, serpihan keramik, serta serpihan perunggu yang kini disimpan di Museum Mahameru. Temuan di situs itu memperkuat isi Prasasti Pucangan bertarikh Saka 963 (1041/1042 Masehi) yang pernah diuraikan ahli huruf kuno (epigraf) Boechori dari Universitas Indonesia. Boechori menyebutkan, "Haji Wura-Wari mijil sangke Lwaram". Mijil mempunyai arti keluar (muncul dari). Hasil analisis toponimi (nama tempat), kemungkinan nama Lwaram berubah menjadi Desa Ngloram sekarang. “Pelesapan konsonan ’w’, penyengauan di awal kata, dan perubahan vokal ’a’ menjadi ’o’ menjadikan nama lama Lwaram menjadi Ngloram sekarang. Penjelasan seperti itu pula yang membantah berbagai pendapat terdahulu yang menyebutkan Haji Wura-Wari berasal dari daerah Indocina atau Sumatera sebagai koalisi Sriwijaya. Cepu memiliki data arkeologis, toponimi, dan geografis kuat untuk melokasikannya di tepian Bengawan Solo di Desa Ngloram.

Petilasan Kadipaten Jipang Panolan
Petilasan Kadipaten Jipang Panolan berada di Desa Jipang, sekitar 8 kilometer dari Cepu. Petilasannya berwujud makam Gedong Ageng yang dahulu merupakan pusat pemerintahan dan bandar perdagangan Kadipaten Jipang. Di tempat tersebut juga terlihat Petilasan Siti Hinggil, Petilasan Semayam Kaputren, Petilasan Bengawan Sore, dan Petilasan Masjid.
Ada juga makam kerabat kerajaan, antara lain makam R. Bagus Sumantri, R. Bagus Sosrokusumo, R. A. Sekar Winangkrong, dan Tumenggung Ronggo Atmojo. Di sebelah utara Makam Gedong Ageng, terdapat Makam Santri Songo. Disebut demikian karena di situ ada sembilan makam santri dari Kerajaan Pajang yang dibunuh oleh prajurit Jipang karena dicurigai sebagai telik sandi atau mata-mata Sultan Hadiwijaya.

Kabupaten Blora

Kabupaten Blora adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Blora, sekitar 127 km sebelah timur Semarang. Berada di bagian timur Jawa Tengah, Kabupaten Blora berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati di utara, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) di sebelah timur, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di selatan, serta Kabupaten Grobogan di barat.
Blok Cepu, daerah penghasil minyak bumi paling utama di Pulau Jawa, terdapat di bagian timur Kabupaten Blora.
Wilayah Kabupaten Blora terdiri atas dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian 20-280 meter dpl. Bagian utara merupakan kawasan perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian selatan juga berupa perbukitan kapur yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng, yang membentang dari timur Semarang hingga Lamongan (Jawa Timur). Ibukota kabupaten Blora sendiri terletak di cekungan Pegunungan Kapur Utara.
Separuh dari wilayah Kabupaten Blora merupakan kawasan hutan, terutama di bagian utara, timur, dan selatan. Dataran rendah di bagian tengah umumnya merupakan areal persawahan.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora merupakan daerah krisis air (baik untuk air minum maupun untuk irigasi) pada musim kemarau, terutama di daerah pegunungan kapur. Sementara pada musim penghujan, rawan banjir longsor di sejumlah kawasan.
Kali Lusi merupakan sungai terbesar di Kabupaten Blora, bermata air di Pegunungan Kapur Utara (Rembang), mengalir ke arah barat melintasi kota Purwodadi yang akhirnya bergabung dengan Kali Serang.

Wisata Bahari di kabupaten Batang

Pantai Sigandu
Tempat Wisata Pantai Sigandu Batang adalah sebuah pantai yang menjadi andalan wisata kota batang. karna bisa menikmati indahnya sunset dan permainan outbond. Tempat wisata pantai sigandu ini terletak di desa klidang lor. Wilayah bagian paling utara di kota batang. lokasinya sendiri hanya berjarak kurang lebih 4km dari alun alun kota batang. karakteristik pantai sigandu sendiri memiliki ombak yag tidak besar di karenakan pantai ini tergolong pantai yang landai. jadi jika para penelusur ingin berenang yaa bisa bisa aja. tapi jangan terlalu jauh dari bibir pantai..
Di pantai ini juga telah di dirikan dermaga kecil untuk berlabuhnya kapal-kapal wisata yang siap mengajak para penelusur berjalan-jalan di laut. Untuk yang gemar memancing bisa menyalurkan kegemarannya itu di kolam pemancingan. Ada juga hutan cemara yang cukup teduh nan berudara bersih. Di sini juga jika para penelusur senang memancing, di pantai dan dermaga ini bisa juga di gunakan untuk memancing. Tetapi jika lupa atau ingin memancing nggak ada alatnya, santai saja. Di sekitaran pantai ini juga terdapat persewaan alat dan kebutuhan untuk memancing.
Di pantai sigandu juga terdapat fasilitas bermain untuk anak-anak dan lapangan voly yang bebas di gunakan kapan saja. Serta jika para penelusur tidak mau bermain air ya bisa bermain juga di arena outbond yang terdapat di sekitaran pantai. di arena itu penelusur dapat bermain dengan Flying fox atau mau juga berkendara keliling pantai menggunakan motor atv. Jika sudah lelah bermain para penelusur bisa juga beristirahat  di cafe-cafe atau tempat makan di kawasan pantai sigandu. 
Bagi yang sekadar ingin menikmati temaram matahari surut (sunrise) pun bisa duduk berlama-lama di shelter yang kokoh dan aman.


Pantai Ujungnegoro
Sebuah kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu bagian tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing.
Pantai Ujungnegoro adalah salah satu pantai yang berada di jalur pantura. Sesuai namanya, pantai ini persisnya berlokasi di desa Ujungnegoro, Kabupaten Batang. Untuk mencapai ke lokasi pantai ini sendiri tidaklah terlalu sulit. Bagi anda yang bepergian di jalur pantura dari arah Jakarta, pantai ini terletak tidak jauh dari perbatasan antara Pekalongan dan Batang. Jadi, begitu mobil keluar dari Pekalongan, segera pasang mata, sekitar 2 sampai 4 Km selepas batas kota, jalur menuju pantai ini akan anda temui. Dari jalur utama pantura, masih diperlukan perjalanan sepanjang kira-kira 6 km. Tapi tak perlu khawatir, jalannya sangat mulus. Anda yang membawa kendaraan kecil tidak perlu khawatir untuk melalui jalur ini. Di dataran pantai yang tinggi terdapat sebuah goa (Goa Aswotomo) dan sebuah petilasan. 
Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, tempat pemancingan.


Pantai Pelabuhan
Terletak di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing dengan jarak ± 50 km dari pusat kota Batang. Pantai ini baik sebagai tempat untuk memancing dan terdapat sumber air tawar di tepi pantai. Pantai Pelabuhan Batang Lokasinya berada di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing yang berjarak kurang lebih sekitar 50 km dari pusat kota Batang. Pantai ini sangat bagus untuk dijadikan tempat memancing dan disini juga terdapat sumber air tawar yang berada di tepi pantai. Pantai Pelabuhan Batang sebuah kawasan pantai utara Batang yang mempunyai pemandangan sangat indah



Wisata Alam Curug di Kabupaten Batang

Curug Genting
Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan. Selanjutnya untuk menuju ke curug ini anda bisa berjalan kaki dimana di kanan kiri jalan anda akan disuguhi pemandangan hutan yang sejuk, jadi perjananan menuruni anak tangga tidak terasa. Disini anda bisa merasakan sejuknya air terjun dan teduhnya suasana hutan. Curug ini memiliki pemandangan yang masih asri menghijau serta memiliki suhu udara yang masih segar sehingga sangat cocok dijadikan tujuan wisata bagi anda dan sekeluarga. 
Salah satu tempat wisata di Jawa tengah ini memiliki gua alam dengan kedalaman sekitar 17 meter. Di dalam gua ini mengalir air bersih di area batu-batu yang berserakan. Objek wisata ini berjarak sekitar 38 km dari Kota Batang. Jika anda ingin mengunjungi tempat wisata ini, anda bisa menempuhnya dari Batang – Bandar – Blado dengan jarak sekitar 25 km. Setelah itu, anda harus menyusuri jalan beraspal menuju Bawang dengan jarak kira-kira 5 km.
Pengelola Curug Genting telah membangun tangga dengan panjang 242 meter yang memiliki jumlah anak tangga sebanyak 242 buah. Tempat wisata ini juga menyediakan tempat beristirahat (shelter) sehingga anda bisa menikmati pemandangan alam yang masih sangat alami.
Jika anda adalah salah satu orang yang memiliki hobi melihat pemandangan alam, maka tidak ada salahnya anda mencoba tempat yang satu ini. Pemandangan gua yang berpadu dengan indahnya air terjun dijamin akan membuat anda betah untuk berlama-lama di tempat ini.

Curug Gombong
Diberi nama curug Gombong karena Curug Gombong terletak di desa Gombong, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang. Kecamatan yang baru lahir beberapa tahun lalu dari hasil persilangan dari kecamatan Bandar, Blado, Reban dan Subah yang membawahi tidak kurang dari 10 desa. Air terjun dengan ketinggian 13 m membelah batuan berlapis rata alami (batu rai). Terletak di desa Gombong 6 km sebelah selatan Kecamatan Subah. Mengisi waktu liburan dengan mengunjungi berbagai daerah baru pastinya akan memberikan suatu pengalaman tersendiri bagi perjalanan liburan kita, karena setiap daerah memiliki keunikannya tersendiri. Bisa dipastikan anda akan merasakan sensasi dan memberikan pengalaman baru yang menarik dan tidak terlupakan.


Agrowisata Salak Sodong di Kabupaten Batang

Agrowisata Salak Sodong
Salak Sodong atau buah salak ini merupakan produk unggulan dari Kabupaten Batang dalam bidang pertanian dan perkebunan hortikultura. Hasil pertanian buah salak tersebut memiliki rasa yang begitu khas sama dengan salak pondoh yang ada di Kabupaten Seleman serta buah salak yang ada di Kabupaten banjarneagara. Salak Sodong sebenarnya adalah salak yang berasal dari Kabupaten Sleman. Tanpa harus meninggalkan ciri khas daerah asalnya, Salak Sodong benar – benar memiliki rasa dan bentuk besar seperti salak lokal dengan memiliki ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa. Rasa dari buah Salak Sodong tersebut lumayan manis, oleh sebab itu buah salak ini dijadikan sebagai komoditi andalan wilayah sekitar. 
Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 - 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah. Selain bisa menikmati Salak langsung dari pohonnya, Anda juga bisa menimba ilmu dari para petani Salak yang ada di area wisata ini. Mulai dari cara menanam, merawat, hingga memanen Salak. Tak hanya bisa menikmati perkebunan Salak, Anda juga akan disajikan pemandangan berbeda dengan adanya perkebunan lain yang meliputi perkebunan Kapulogo, Vanilli, dan Cengkeh. Bahkan, di area argowisata ini Anda juga bisa menikmati pemandangan alam lain berupa air terjun alami yang bernama Curug Genting, yang lokasi tak jauh dari Argowisata Salak Sodong.


Wisata di Kabupaten Batang
Agrowisata Salak Sodong | Curug Genting | Curug Gombong | Pantai Sigandu | Upacara Nyadran |  Pantai Ujungnegoro | Pantai Pelabuhan