Wednesday, September 14, 2016

Wisata Alam di Kabupaten Demak

Wisata Alam
Wisata Bahari Morosari, di Bedono
Wisata Bahari Morosari atau di kenal juga WBM adalah tempat wisata yang terletak dekat di Kabupaten Demak, dekat Kota Semarang. Morosari Demak merupakan salah satu daya tarik wisata bahari yang terletak di desa Bedono. Konon, dahulu wilayah Kecamatan Sayung sebelah utara ini merupakan area pemukiman dan pertambakan. Namun pada tahun 1997 wilayah tersebut tenggelam akibat rob dan abrasi. Wilayah yang tenggelam yaitu dukuh Tambaksari, Morosari dan Rejosari. 
Lokasi Daya Tarik Wisata Pantai dan Hutan Mangrove Morosari terletak 7 km arah timur Kota Semarang, sebelum jembatan pasar Sayung belok ke kiri arah utara. Gapura bertuliskan Selamat Datang di Pantai Morosari akan menyambut pengunjung. Namun, akses jalan hanya bisa dilewati untuk 1 mobil/bus saja. Sekitar 1,5 km terdapat jembatan dukuh morosari lewat jembatan menuju SD Bedono I di Dukuh Pandansari. Di halaman SD pengunjung dapat memarkirkan mobil atau bus yang biasa digunakan rombongan peziarah.
Selanjutnya, hutan mangrove Tambaksari dapat ditempuh dengan jalan kaki atau dengan kendaraan roda dua, melewati jalan beton yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Demak. Uniknya, meski dikelilingi oleh laut, terdapat sumur air bersih dan tawar. Di antara hutan tersebut yang masih bertahan tinggal didukuh Tambaksari sebanyak 5 KK. Mereka dengan ikhlas menjaga dan merawat hutan mangrove serta menjaga dan merawat burung-burung bangau yang tinggal hutan tersebut. Selain burung bangau/blekok terdapat pula ikan glodok dan ular yang dibiarkan hidup bebas menyatu dengan alam.
Kini, daerah tersebut berubah menjadi Hutan Mangrove Rejosari, Tambaksari dan Morosari Demak. Desa yang dulunya padat dengan pemukiman penduduk berubah menjadi daerah tujuan wisata. Hutan mangrove Dukuh Tambaksari terletak agak menjorok ke tengah lautan dan terdapat makam Mbah Mudzakir. Sedangkan di Dukuh rejosari terdapat Hutan Lindung Mangrove. Masing-masing memiliki daya tarik tersendiri.
 Sedangkan untuk mencapai Hutan Lindung Mangrove Dukuh Rejosari dengan menggunakan jasa perahu setempat. Pengunjung dapat menyusuri hutan dengan jalan lorong kayu serta tersedia gazebo-gazebo untuk beristirahat dan menikmati suara alam dari burung-burung bangau. Unggas ini hidup dan berkembangbiak di hutan dengan perlindungan Perda Pemerintah Kabupaten Demak tentang Larangan Berburu. 
Susur hutan dengan perahu menjadi sensasi tersendiri yang dirasakan ketika melintas berkeliling dibekas perkampungan tersebut, masih adanya sisa bangunan rumah, makam dan masjid di tengah hutan mangrove dan tiang-tiang listrik beton masih berdiri yang saat itu digunakan untuk aliran listrik penduduk.

Fasilitas :
Jetski Yamaha Wave Runner 700 cc berkapasitas 3 orang
Banana Boat berkapasitas 5 orang
Dragon Boat berkapasitas 20 orang
Speed Boat berkapasitas 8 orang
Sepeda Air Paus, Bebek, Anjing Laut
Perahu Kayak Double
Perahu Canoe Single



Wisata Pantai Surodadi, di Surodadi
Desa Surodadi merupakan wilayah pesisir yang sudah memiliki  berbagai prestasi dalam pengelolaan mangrove maupun tambaknya. Desa Surodadi dijadikan desa percontohan penghijauan pantai di Indonesia pada tahun 2004. Selain itu, pada tahun 2004 Desa Surodadi mendapatkan penghargaan intensifikasi tambak terbaik tingkat nasional. Agar Desa Surodadi dapat semakin berkembang dan semakin berprestasi maka dibutuhkan pengembangan dari sektor pariwisata yang dapat menarik banyak pengunjung. Pariwisata yang akan dikembangkan pun harus berdaya dukung lingkungan dengan mengedepankan budidaya dan konservasi alam hutan mangrove.  Sebagai kawasan yang akan dikembangkan sektor pariwisatanya, Desa Surodadi sudah memiliki modal yang cukup dari segi aspek jalannya. Jalan masuk menuju Desa Surodadi berada di jalan nasional Kabupaten Demak yang kemudian memasuki Desa Tugu yang sudah memiliiki akses jalan yang baik yang sudah menggunakan betonisasi sebagai pengeras jalan. Jalan lokal ini berada dari sepanjang Desa Tugu hingga ke Desa Surodadi, akan tetapi terdapat di beberapa titik yang belum menggunkan pengerasan jalan. Hutan mangrove yang sudah memiliki prestasi yang baik akan semakin berprestasi dengan adanya kawasan pariwisata yang akan mendukung budidaya maupun konservasi hutan mangrove tersebut

Wisata Alam lainnya di Kabupaten Demak
Brown Canyon, di Kebonbatur

Kabupaten Demak

Kabupaten Demak 
Adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Demak. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat, Kabupaten Jepara di utara, Kabupaten Kudus di timur, Kabupaten Grobogan di tenggara, serta Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di sebelah barat. Kabupaten Demak memiliki luas 897,43 km² dan berpenduduk 1.055.579 jiwa (2010).
Kabupaten Demak adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada 6º43'26" - 7º09'43" LS dan 110º48'47" BT dan terletak sekitar 25 km di sebelah timur Kota Semarang. Demak dilalui jalan negara (pantura) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi.
Kabupaten Demak memiliki luas wilayah seluas ± 1.149,07 km², yang terdiri dari daratan seluas ± 897,43 km², dan lautan seluas ± 252,34 km². Sedangkan kondisi tekstur tanahnya, wilayah Kabupaten Demak terdiri atas tekstur tanah halus (liat) dan tekstur tanah sedang (lempung). Dilihat dari sudut kemiringan tanah, rata-rata datar. Dengan ketinggian permukaan tanah dari permukaan air laut (sudut elevasi) wilayah kabupaten Demak terletak mulai dari 0 m sampai dengan 100 m.
Beberapa sungai yang mengalir di Demak antara lain: Kali Tuntang, Kali Buyaran, dan yang terbesar adalah Kali Serang yang membatasi kabupaten Demak dengan kabupaten Kudus dan Jepara.
Kabupaten Demak mempunyai pantai sepanjang 34,1 Km, terbentang di 13 desa yaitu desa Sriwulan, Bedono, Timbulsloko dan Surodadi (Kecamatan Sayung), kemudian Desa Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah, Desa Morodemak, Purworejo dan Desa Betahwalang (Kecamatan Bonang) selanjutnya Desa Wedung, Berahankulon, Berahanwetan, Wedung dan Babalan (Kecamatan Wedung). Sepanjang pantai Demak ditumbuhi vegetasi mangrove seluas sekitar 476 Ha

Wisata Sejarah di Kabupaten Cilacap

Benteng Pendem Cilacap 
(bahasa Belanda: Kustbatterij op de Landtong te Cilacap), adalah benteng peninggalan Belanda di pesisir pantai Teluk Penyu kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 1861. Bangunan ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun di area seluas 6,5 hektare secara bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861 hingga 1879. Benteng pendem sempat tertutup tanah pesisir pantai dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan dan mulai digali pemerintah Cilacap tahun 1986. Saat ini, pemerintah Kabupaten Cilacap menjadikan benteng ini sebagai tempat wisata sejarah.
Benteng Pendem dahulunya merupakan markas pertahanan tentara Belanda di Cilacap, Jawa Tengah yang didesain oleh arsitek Belanda. Benteng ini difungsikan untuk menahan serangan yang datang dari arah laut bersama dengan Benteng Karang Bolong, Benteng Klingker, dan Benteng Cepiring. Benteng Pendem digunakan hingga tahun 1942. Ketika perang melawan pasukan Jepang, benteng ini berhasil dikuasai Jepang. Tahun 1945, Jepang meninggalkan benteng ini karena kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh sekutu; sehingga benteng ini diambil alih oleh TNI Banteng Loreng Kesatuan Jawa Tengah. Dalam penguasaan TNI, benteng ini digunakan para pejuang kemerdekaan berlatih perang dan pendaratan laut.
Bangunan benteng pendem terdiri dari beberapa ruang yang masih kokoh hingga kini. Namun, sejak awal ditemukan, ruangan dalam benteng belum sepenuhnya diketahui. Ruangan dalam benteng yang umum diketahui terdiri dari barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira, dan ruang peluru. Ada pula yang menyatakan bahwa dalam benteng tersebut terdapat terowongan menuju benteng-benteng lain dan sejumlah gua di pulau Nusakambangan. Namun, hingga kini hal itu belum sepenuhnya terbukti



Gunung Srandil 
Adalah sebuah lokasi yang terletak di Desa Glempangpasir, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Lokasi Gunung Srandil sebenarnya masih dibawah naungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, yang dikelola oleh DENSIBANG (Detasemen Seni dan Bangunan). Untuk pemeliharaanya dilakukan secara pribadi-pribadi oleh masyarakat setempat. Gunung Srandil ini sekarang menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Obyek wisata Gunung Srandil ini sebenarnya adalah sebuah bukit kecil yang dipenuhi pepohonan, di sebelah selatannya ada Pantai Srandil. Di dalam area Gunung Srandil ini ada beberapa petilasan yang terkadang dikunjungi oleh peziarah.
Makam di Gunung Srandil

Makam yang berada di Gunung Srandil dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi dibawah ada lima titik pepunden dan dua titik lainnya ada di puncak Gunung Srandil. Kesemuanya merupakan rangkaian yang berurutan apabila hendak berziarah.
Dimulai dari Eyang Guru, atau Eyang Sukmo Sejati, atau Eyang Sukmo Sejati Kunci Sari Dana Sari merupakan makam pertama di Gunung Srandil.
Kedua adalah Gusti Agung Sultan Murahidi.
Ketiga adalah Nini Dewi Tunjung Sekar Sari sebagai pendamping atau istri dari Eyang Semar. Terletak dibawah sebelah selatan.
Keempat adalah Eyang Semar atau Kaki Tunggul Sabdo Jati Doyo Amung Rogo. Terletak bersebelahan dengan makam Nini Dewi Tunjung Sari.Kelima adalah petilasan Eyang Juragan Dampu Awang, atau Sampokong, atau Sunan Kuning. Seorang juragan (saudagar) kaya dari Negeri China beragama Islam, yang dahulunya pernah singgah untuk melakukan semedi di tempat ini. Letaknya disebelah utara sisi kanan kiri dari pintu gerbang masuk Gunung Srandil.
Keenam petilasan Eyang Langlang Buana, merupakan titisan dari Dewa Wisnu yang masih ada kaitannya dengan Kerajaan Pajajaran, di Jawa Barat. Terletak dipuncak Gunung Srandil.
Ketujuh adalah Mayang Koro atau Hanoman.
Di sebelah selatan Gunung Srandil ini, terdapat pula pantai yang menjadi objek wisata dan tempat memancing

Pariwisata Bahari di Kabupaten Cilacap

Pariwisata
Kabupaten Cilacap tercatat memiliki beberapa objek wisata yang kerap dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Dari sisi budaya, setiap tahun Kabupaten Cilacap menyelenggarakan ritual Sedekah Laut yang diikuti oleh ribuan nelayan setempat, dan dihadiri oleh ratusan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia. Sedekah Laut ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cilacap. Selain Sedekah laut, kesenian daerah yang berkembang di daerah ini adalah Calung Banyumasan dan Ebeg (semacam Kuda Kepang di Kabupaten Magelang).

Adapun objek wisata Kabupaten Cilacap yang dapat dikunjungi adalah:
Pantai Widara Payung
Pantai Widarapayung adalah objek wisata pantai yang terletak di Desa Widarapayung, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasinya sekitar 35 km ke arah timur dari Cilacap. Pantai Widarapayung, selain menawarkan panorama yang indah juga sangat baik untuk bermain selancar. 
Wilayah pantai Widarapayung memang tidaklah terlalu luas, namun kondisi pantainya sangat landai dengan dipagari pohon kelapa, sehingga membuat pantaisejuk. Banyak pepohonan hijau pada bibir pantainya. Fasilitas yang ada cukup memadai seperti MCK, tempat parkir, restoran, kolam renang, tempat pemandian dan sebagainya. Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 2500,00 per orang kita bisa menikmati keindahan alam bumi cilacap timur ini. Biasanya pantai ini ramai pengunjung pada saat hari Minggu atau libur nasional. Pada bulan puasa sendiri pantai ini sangat ramai pengunjung, apalagi pada saat libur lebaran pengunjung bisa dipastikan membludak

Pantai Teluk Penyu
Teluk Penyu merupakan kawasan pantai di selatan Kabupaten Cilacap, utamanya sepanjang pesisir dari Kecamatan Cilacap Selatan yang lokasinya tidak langsung berhubungan dengan Samudera India atau Indonesia karena dikelilingi oleh Pulau Nusakambangan. Pantai Teluk Penyu berjarak 2 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi. Teluk ini cukup memiliki pemandangan yang indah dengan luas kira-kira 14 ha.
Area Teluk Penyu yang biasa dikunjungi oleh para pengunjung (utamanya penduduk dan wisatawan lokal) biasanya mulai dari pelabuhan perikanan Samudera dari hingga bibir pantai yang biasa disebut Areal 70 (merujuk kepada sebutan masyarakat sekitar terhadap kawasan tangki-tangki penimbunan bahan bakar dari PT Pertamina UP IV) dimana para wisatawan atau pengunjung bisa melihat langsung Pulau Nusakambangan dari bibir pantai.
Terdapat beraneka kerajinan kerang dan souvenir lainnya yang dijual di sepanjang koridor jalan masuk lokasi wisata ini. Kawasan wisata ini ramai dikunjungi pada waktu pagi dan sore hari oleh para penduduk Kota Cilacap sedangkan pada siang hari lebih banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal, utamanya pada masa-masa libur sekolah atau pada hari-hari besar/libur. Di sekitar Teluk Penyu terdapat benteng yang disebut Benteng Pendem.





Kabupaten Cilacap

Kabupaten Cilacap  
Adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Cilacap. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat) di sebelah Barat.
Berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, Cilacap merupakan daerah pertemuan budaya Jawa Banyumasan dengan budaya Sunda (Priangan Timur). Nusa Kambangan, sebuah pulau yang tertutup dan terdapat lembaga pemasyarakatan Kelas I, berada di kabupaten ini. Ada beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I yang masih aktif antara lain: LP Permisan, LP Kembangkuning, LP Batu, dan LP Besi.
Cilacap merupakan kabupaten di provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayahnya sekitar 6,2% dari total wilayah Jawa Tengah. Begitu luasnya sehingga kabupaten ini memiliki dua kode telepon yaitu 0282 dan 0280.
Bagian utara adalah daerah perbukitan yang merupakan lanjutan dari Rangkaian Bogor di Jawa Barat, dengan puncaknya Gunung Pojoktiga (1.347meter), sedangkan bagian selatan merupakan dataran rendah. Kawasan hutan menutupi lahan Kabupaten Cilacap bagian utara, timur, dan selatan.
Di sebelah selatan terdapat Nusa Kambangan, yang memiliki "Cagar Alam Nusa kambangan". Bagian barat daya terdapat sebuah inlet yang dikenal dengan Segara Anakan. Ibukota kabupaten Cilacap berada di tepi pantai Samudra Hindia, dan wilayahnya juga meliputi bagian timur Pulau Nusa Kambangan.
Sebagian penduduk Kabupaten Cilacap bertutur dalam bahasa Sunda, terutama di kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan Jawa Barat, seperti Dayeuhluhur, Wanareja, Kedungreja, Patimuan, Majenang, Cimanggu, dan Karangpucung, dikarenakan bahwa pada masa lalu wilayah kabupaten ini adalah bagian dari Kerajaan Galuh. Ini tercatat dalam sebuah naskah kuno primer Bujangga Manik yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Bodleian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627. Naskah ini menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16. Di zaman dulu batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah sungai Cipamali (yang saat ini sering disebut sebagai kali Brebes) dan sungai Ciserayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.

Wisata kuliner dan makanan khas Kabupaten Brebes



Telur asin asli khas Brebes
Kalau kamu mampir ke daerah Brebes dan ingin membeli oleh-oleh telur asin, silakan mampir ke wilayah Kecamatan Wanasari, Jalan Pemuda, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Jenderal Sudirman. Di sana kamu bisa memilih aneka variasi telur asin, mulai dari yang mentah, matang, telur asin bakar hingga telur asin aneka rasa. Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Kali Pemali. Telur ini berasal dari bebek pangon atau bebek yang diangon. Bebek ini hanya makan padi dan dipelihara di luar kandang. Bisa dibilang ini bebek organik sehingga menghasilkan telur asin organik. Tenang saja, telur asin tahan sampai sekitar seminggu. Tetapi jika sekedar untuk bekal dimakan selama perjalanan, telur rebus bisa menjadi pilihan. Ciri khas lainnya adalah telur asin masir yang bagian kuningnya agak berminyak. 
Apa yang membuat telur asin Brebes begitu istimewa? Selain melewati sejarah panjang dari era tahun 1950-an, telur asin Brebes juga dianggap berkualitas. 
Warna kuning telur begitu pekat dan cenderung ke arah jingga, serta bertekstur padat. Sementara putihnya lembut dan asin. Namun, amisnya tak terlalu kencang dan rasa asinnya pun tak begitu menyengat. 
Jika tak suka telur yang terlalu asin, Anda bisa pilih telur yang asinnya lebih terasa halus. Pilihan lain selain telur mentah dan telur rebus adalah telur asin asap dan telur asin bakar. Jangan lupa untuk mengetahui tanggal produksi telur asin yang akan Anda beli. Pilih telur asin yang masih segar. Untuk kemasan, tanggal pembuatan bisa Anda lihat di kotak kemasan. Isinya 10 biji dan biasanya masih dilumuri dengan bubuk bata merah pembuat telur asin. harga bervariasi



Wisata kuliner lainnya di Kabupaten Brebes;
Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
Rujak Belut Mak Ribut di desa Cigedong

Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes

Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.

Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.

Teh Poci Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.

Kerupuk rambak yang diprodukis di wilayah Bumiayu, Brebes yang terbuat dari kulit kerbau.

Kerupuk rambak (terbuat dari kulit lembu), di daerah Bumiayu
Bakso Dengkil, Kersana

Agrowisata di Kabupaten Brebes

Agrowisata Kaligua
Agrowisata Kaligua adalah kawasan wisata agro dataran tinggi yang terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tepatnya di wilayah Brebes bagian selatan. Agrowisata Kaligua dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah dan merupakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan optimalisasi aset perusahaan dengan daya dukung potensi alam yang indah. Hasil pengolahan perkebunan teh Kaligua adalah berupa produk hilir teh hitam (black tea) dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk. Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati hangatnya teh hitam Kaligua di lokasi atau membelinya untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh
Wisata agro Kaligua terletak sekitar 10 kilometer dari arah kota Kecamatan Paguyangan atau sekitar 15 kilometer dari Bumiayu. Transportasi menuju lokasi dapat ditempuh melalui jalur Pantura via Brebes atau Tegal-Bumiayu-Kaligua, Cirebon-Bumiayu-Kaligua, dan jalur selatan via Purwokerto-Paguyangan-Kaligua. Jalur tersebut melalui jalan utama Tegal-Purwokerto, tepat masuk lewat pertigaan Kaligua, Kretek. Jalan antara Paguyangan-Kaligua berkelok-kelok dan naik-turun
Perkebunan teh Kaligua berada pada ketinggian 1.200 - 2.050 meter dari permukaan laut. Kondisi udara sangat dingin, berkisar 8-22 °C pada musim penghujan dan mencapai 4-12 °C pada musim kemarau. Wilayah perkebunan teh ini hampir selalu diselimuti kabut tebal. Perkebunan ini terletak di lereng barat Gunung Slamet (3.432 m dpl), yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Keindahan salah satu puncak gunung Slamet, yaitu puncak Sakub, dapat dinikmati dari perkebunan teh Kaligua ini. Dari tempat ini, jika udara cerah, juga terlihat keindahan Gunung Ceremai, wilayah Tegal, serta Cilacap


Agrowisata Sepoor Teboe PG Jatibarang
Salah satu wahana yang ada di Agrowisata Taman Hijau Mbesaran adalah menikmati perjalanan Kereta wisata SPOOR TEBOE mengelilingi area Taman Hijau Mbesaran. Kereta wisata Loko dan Lori baru di launcing dan diresmikan pada tanggal 20 Desember 2009 oleh Administratur saat itu yakni Bpk Iwan Hernawan, Bsc, SE, MSi bertempat di lapangan Pabrik Gula Jatibarang yakni di area emplasemen sebelah Timur Pabrik tepatnya di Timbangan Tebu.
SPOOR TEBOE berasal dari kata “SPOOR” yang berarti kereta api loko (bahasa belanda) dan “TEBOE” yang berarti tebu salah satu bahan baku pembuatan gula (ejaan lama). Kenapa dinamakan SPOOR TEBOE karena Kereta wisata ini berasal dari Loko dan lori dimana loko dan lori ini digunakan sebagai alat transportasi mengangkut tebu dari kebun menuju ke Pabrik Gula. 
Route kereta wisata saat itu yaitu merjalanan dari emplasemen menuju kedalam Pabrik Gula tepatnya di stasiun Gilingan / Krapyak dan kembali lagi ke emplasemen. Pengunjung juga dapat melihat dalam pabrik serta berfoto bersama dan juga mengetahui beberapa alat-alat penginggalan yang masih digunakan dalam proses giling.
Dalam perjalannya karena pada saat giling tiba maka jalur emplasemen yang dilalui Kereta wisata tidak bisa digunakan karena jalur tersebut digunakan untuk jalur lori tebu maka manajemen memindahkan wisata SPOOR TEBOE ke area Taman Hijau Mbesaran sehingga pada saat giling kegiatan wisata masih bisa berlangsung. Selain mengelilingi Taman Hijau Mbesaran pengunjung juga dapat melihat-lihat Rumah Mbesaran, berfoto bersama serta juga dapat melihat/masuk kedalam pabrik baik dalam kondisi giling maupun tidak giling.
Loko yang digunakan bukan Loko Uap melainkan Loko Diesel, hal ini dilakukan karena Loko Uap membutuhkan bahan baku kayu dan harus dilakukan pemanasan terlebih dahulu sehingga memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tinggi. Tempat duduk pengunjung juga menggunakan lori-lori tebu yang didesain untuk kenyamanan pengunjung. Tidak lupa disediakan Stasiun Mbesaran dan tempat tunggu untuk para pengunjung yang akan menikmati perjalanan kereta wisata.
Ada juga tempat bermain anak ( Kid Fun ), Kolam renang anak, Waterboom, Taman Hijau yang bisa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga, dan juga Homestay bagi yang ingin menikmati beberapa hari di mbesaran ini


Kebun Durian Antap Sari di desa Rajawetan, Tonjong
Tidak seperti lazimnya kebun durian di daerah lain, hasil durian Desa Rajawetan tidak dijual kepada pedagang atau tengkulak. Di tepi kebun sebelah barat jalan ada tiga bangunan. Salah satunya disusun berbentuk lesehan memanjang tersekat papan. Di tempat itulah para pembeli langsung menikmati durian yang diambil dari kebun.
"Kalau ingin metik sendiri dan dibawa pulang juga bisa, tapi baru bisa dimakan dua hari kemudian," kata pengelola Kebun Antap Sari, Moch Subhanudin SP.
Diceritakan, berkembangnya Desa Rajawetan sebagai sentra durian berawal sekitar tahun 1997 ketika pengusaha rumah makan asal Cilacap, H Herry Syaheri memperoleh tawaran pembelian tanah seluas 1,6 hektare di Desa Rajawetan. Hitung-hitung membangun sebuah tempat refreshing pribadi, dia pun mengubah lahan semak belukar menjadi sebuah kebun durian Jarak Desa Rajawetan dari pertigaan Pasar Linggapura, Jalan Tegal - Purwokerto, sekitar 15 kilometer. Jalan menuju desa itu kurang mulus dan menanjak. Namun, siapa menduga jika wilayah di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes itu menjadi jujukan orang dari berbagai daerah?
Tidak mengherankan, hal itu karena di desa tersebut terdapat kebun durian Antap Sari.