Friday, September 16, 2016

Wisata sejarah di Kabupaten Jepara

Wisata Sejarah

Benteng Portugis, di Banyumanis
Benteng Portugis adalah salah satu objek wisata andalan di Jepara adalah Benteng Portugis yang terletak di Desa Banyumanis Kecamatan Donorojo atau 45 km di sebelah timur laut Kota Jepara, dan untuk mencapainya tersedia sarana jalan aspal berbatu dan hanya dapat dicapai menggunakan kendaraan pribadi dikarenakan tidak ada rute transportasi umum ke situs sejarah ini.
Dilihat dari sisi geografis benteng ini tampak sangat strategis untuk kepentingan militer khususnya zaman dahulu yang kemampuan tembakan meriamnya terbatas 2 s/d 3 km saja. Benteng ini dibangun di ats sebuah bukit batu di pinggir laut dan persis di depannya terhampar Pulau mondoliko, sehingga praktis selat yang ada di depan benteng ini berada di bawah kendali Meriam Benteng sehingga akan berpengaruh pada pelayaran kapal dari Jepara ke Indonesia bagian timur atau sebaliknya.
Benteng Portugis terdapat di Desa Banyumanis Kecamatan Donorojo atau 45 km di sebelah timur laut Kota Jepara. Jalan untuk menuju Benteng Portugis dapat ditempuh dengan jalan aspal yang banyak berlubang, baik melalui kota Jepara ataupun dari kota Pati melalui kecamatan Dukuhseti atau kecamatan Tayu.
Pada tahun 1619, kota Jayakarta / Sunda Kelapa dimasuki VOC Belanda, dan saat ini Sunda Kelapa yang diubah namanya menjadi Batavia dianggap sebagai awal tumbuhnya penjajahan oleh Imperialis Belanda di Indonesia. Sultan Agung Raja Mataram sudah merasakan adanya bahaya yang mengancam dari situasi jatuh nya kota Jayakarta ke tangan Belanda. Untuk itu Sultan Agung mempersiapkan angkatan perangnya guna mengusir penjajah Belanda. Tekad Raja Mataram ini dilaksanakan berturut-turut pada tahun 1628 dan tahun 1629 yang berakhir dengan kekalahan di pihak Mataram. Kejadian ini membuat Sultan Agung berpikir bahwa VOC Belanda hanya bisa dikalahkan lewat serangan darat dan laut secara bersamaan, padahal Mataram tidak memiliki armada laut yang kuat, sehingga perlu adanya bantuan dari pihak ketiga yang juga berseteru dengan VOC yaitu Bangsa Portugis.


Museum R.A Kartini, di Panggang
Museum Kartini adalah museum yang terletak di kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Museum ini didirikan pada 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soemarno Djojomardowo sementara peresmiannya dilakukan pada 21 April 1977 oleh Bupati Soedikto. Museum ini terdiri dari 3 buah gedung yang dibangun di atas area seluas 5.210 m2 yang apabila dilihat dari atas gedung - gedung tersebut berbentuk huruf K,T, dan N yang merupakan singkatan dari KARTINI
Museum ini menyiman benda - benda peninggalan R.A. Kartini dan kakaknya, Sosro Kartono serta benda - benda kuno yang ditemukan di wilayah Kabupaten Jepara. Penyajian ruang koleksi dibagi menjadi empat ruang
Ruang pertama yang merupakan badan gedung K digunakan untuk koleksi peninggalan R.A. Kartini yang berupa benda - benda serta foto semasa hidupnya. Ruang kedua yang merupakan bagian dari kaki gedung K berisi peninggalan Sosro Kartono. Ruang ketiga digunakan untuk penyajian benda - benda bersejarah dan purbakala yang ditemukan di wilayah Jepara serta hasil kerajinan Jepara yang terkenal seperti Tenun ikat Troso, anyaman bambu dan rotan. Ruang keempat merupakan gedung T yang berisi tulang ikan raksasa bernama Ikan Joko Tua Jenisnya adalah Paus Gajah, yaitu ikan Paus yang punya belalai yang ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa.

Wisata sejarah lainnya di Kabupaten Jepara
Benteng VOC, di Ujungbatu
Museum Gong Perdamaian Dunia, di Plajan
Museum Ukir Nusantara, di Panggang
Pendapa Jepara, di Kauman
Monumen Plasenta R.A. Kartini, di Pelemkerep
Gapura Robayan di Robayan
Masjid Astana Mantingan, di Mantingan
Masjid Agung Baitul Makmur Jepara, di Kauman
Kelenteng Hian Thian Siang Tee, di Welahan
Candi Bubrah, di Tempur
Candi Angin, di Tempur

No comments:

Post a Comment